LiputanA6, Gresik – Pelaksanaan sholat Idul Fitri 1446 H / 2025 M di masjid Al Mubarok dusun Glintung desa Kepatihan kecamatan Menganti berjalan dengan khidmat dan khusyuk.
Momentum lebaran tahun ini di harapkan dapat menjadi kesempatan untuk dapat mempererat tali persaudaraan, saling memaafkan agar kita senantiasa hidup rukun dan berdampingan.
Bertindak sebagai imam dan khatib dalam pelaksanaan shalat idul Fitri di masjid Al Mubarok Senin ,31 Maret 2025 adalah K.H Abu Syamsudin dari Gresik.
Dalam khutbahnya K.H Abu Syamsudin memberikan penjelasan apa itu puasa Ramadhan dan apa saja yang harus di lakukan setelah Ramadhan.
30 hari penuh kita telah melaksanakan puasa Ramadhan sebagai mana diterangkan dalam firman Allah ” Hai orang- orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.( QS. Al – Baqoroh 183).
Ayat ini menjelaskan bahwa puasa di bulan Ramadhan bertujuan untuk menjadi orang – orang yang bertaqwa, dan puasa juga dapat melawan hawa nafsu dan hal – hal yang merusak.
Sekarang kita sudah memasuki 1 Syawal sempurnakanlah Ramadhan kita yaitu agar kita tetap Istiqomah beribadah setelah bulan Ramadhan yaitu dengan cara:
Tetap bertaqwa, menjaga semangat ibadah, menjaga keberkahan Ramadhan, menjaga amal ibadah dengan ikhlas.
Dalam ajaran Islam diam dan menjaga Lisan dinilai lebih baik karena memiliki sejumlah keutamaan, diam adalah cara yang paling bijak yang harus kita lakukan saat tak bisa menjaga lisan.
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan – bisikan mereka, kecuali bisikan – bisikan dari orang yang menyuruh ( manusia) memberi sedekah atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia,” ( QS An – Nisa 114).
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam ( H R Imam Bukhari dan Imam Muslim) Hadis ini merupakan pengingat untuk menjaga ucapan dan perbuatan.
Di momen Idul Fitri ini marilah kita menjadi orang yang berakhlak mulia yang perlu di tanamkan pada diri kita, memaafkan orang yang telah mendzolimi kita itu sangat mulia.(A6)
