LiputanA6, Gresik – Majelis wakil cabang Nahdlatul ulama (MWC NU) Menganti berkolaborasi dengan PR NU Kepatihan menggelar safari Ramadhan 1446 H di masjid Al Mubarok dusun Glintung desa Kepatihan sekaligus peringati Nuzulul Qur’an.
Kegiatan safari Ramadhan tersebut memberikan makna akan pentingnya hubungan yang baik antara MWC NU, PR NU dan anak ranting NU ini juga merupakan ajang silaturahmi dan sosialisasi program.
Kehadiran pengurus MWC NU Menganti bisa memberikan suntikan semangat dan motivasi baru kepada pengurus Ranting NU desa Kepatihan.
Ini adalah gebrakan yang luar biasa kolaborasi MWC NU Menganti dan PR NU Kepatihan menyamakan frekuensi pemikiran program kerja yang telah di rencanakan.
Acara safari Ramadhan yang bersamaan dengan peringatan Nuzulul Qur’an ini di isi ceramah agama oleh K.H Nanang Abdillah dari Gresik.
Dalam tausiyahnya K.H Nanang Abdillah menjelaskan tentang turunnya Al-Quran.
sampai orang kafir Quraisy tidak percaya dengan Al Qur’an . Hai Muhammad apa yang kau sampaikan itu sudah ada.
Dalam surat Al – Anfal yang artinya Dan apabila ayat – ayat kami di bacakan kepada mereka , mereka berkata” Sesungguhnya kami telah mendengar ( ayat- ayat seperti itu) jika kami menghendaki ini niscaya kami dapat membacakan seperti ini ( Al Qur’an) ini tidak lain hanyalah dongeng orang – orang terdahulu ( QS . Al-Anfal 31).
Orang kafir Quraisy menantang kepada Rasulullah kalau memang ada Wahyu maka keluarkan azab dari langit sekarang.
Dan ( ingatlah) ketika mereka ( orang – orang kafir ) berkata ” ya Allah jika ( Al Qur’an) ini benar (Wahyu) dari engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( QS. Al – Anfal 32).
Orang mukmin takut lalu bertanya kepada Rasulullah bagaimana kalau sampai Allah mengeluarkan Azab ya Rasulullah.
Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampun (QS. Al- Anfal 33).
Dan sekali – kali Allah SWT tidak akan mengeluarkan azab selagi masih ada kaum yang beristighfar , inilah hikmah yang bisa kita ambil dalam memperingati Nuzulul Qur’an malam ini ungkap K.H Nanang Abdillah.(A6)