LiputanA6, Banyuwangi Barat – Dalam rangka sinergitas multi stakeholder dan mitigasi bencana alam dalam kawasan hutan, Perhutani KPH Banyuwangi Barat lakukan kordinasi dan penandatanganan MoU Penanggulangan Bencana di Kantor BPBD Banyuwangi, pada Jum’at (08/03).
Perhutani KPH Banyuwangi Barat memang hebat, tidak hanya piawai mengelola kawasan hutan dan merangkul masyarakat disekitar hutan tapi juga bersinergi dengan multi stakeholder di Kabupaten Banyuwangi.
Untuk me mitigasi terjadinya bencana alam yang terjadi di dalam kawasan hutan dan sekitarnya kali ini Perhutani KPH Banyuwangi Barat lakukan kordinasi dan penandatanganan MoU Penanggulangan Bencana antara Perhutani dengan BPBD Banyuwangi.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto dalam sambutannya mengatakan, “Terimakasih kepada Pak Adm Perhutani KPH Banyuwangi Barat yang telah berkunjung di kantor BPBD, terimakasih atas kerjasamanya sehingga penandatanganan MoU Penanggulangan Bencana antara Perhutani dengan BPBD Banyuwangi bisa dilaksanakan dengan baik.”
Kedepan harus kita tingkatkan sinergitas ini dalam rangka memberi pelayanan kepada masyarakat agar lebih nyaman dan aman, BPBD siap membantu Perhutani dalam rangka kebencanaan baik pra, kejadian dan pasca bencana di kawasan hutan dan sekitarnya, ucapnya.
Administratur KPH Banyuwangi Barat, Muklisin dalam sambutannya mengatakan, “Hari ini kami silaturahmi nyambung persaudaraan karena saya orang baru di Banyuwangi, ijinkan kami manunggal dengan dulur dulur Banyuwangi untuk bersinergi sesuai dengan tupoksi kita masing masing
“Yang pasti kami berterimakasih atas atas respon dan apresiasi, welcome nya dulur BPBD sehingga kegiatan pagi ini bisa terlaksana, approve MoU hanyalah bentuk legal formal namun lebih konkret itu adalah bagaimana bentuk nyata kerjasama kita,” ujarnya.
Sekitar hutan punya potensi kerawanan bencana, dimana dititik Kalibaru dan Licin blok Erek erek dan Rogojampi sumbatan air, dengan sinergi melalui MoU ini follow up atau tindaklanjutnya adalah sebagai bentuk nyata kegiatan bagaimana kita mitigasi, bagaimana kita saling support pada saat nanti antisipasi bencana, imbuhnya.
“Yang kedua itu bagaimana kita bisa bersinergi bilamana terjadi bencana diwilayah kita, sehingga nanti kita bisa lakukan komunikasi ada grup atau apa sehingga kita bisa saling support, bisa saling sambang. Mungkin perlu adanya pelatihan penanganan tanggap bencana kita buat acara dilapangan, kami siap manunggal bagaimana mewujudkan Banyuwangi Reborn,” pungkasnya.(A6)